Jumat, 23 Desember 2011

siklus produksi beras


Perkembangan Komoditas Beras

Sebagai negara agraris, produksi padi/beras Indonesia cukup besar mencapai 57 juta ton pada tahun 2007 atau menduduki urutan ketiga di dunia setelah China dan India. Sementara tingkat produktivitas per hektar juga sangat baik mencapai 4,9 ton/ha, di atas produktivitas rata-rata negara  Asia sebesar 4,2 ton/ha. Pada tahun 2007, produksi padi nasional mencapai 57,1 juta ton yang sebagian besar disumbang oleh sentra-sentra produksi di Pulau Jawa. Propinsi Jawa Barat merupakan penyumbang terbesar dengan porsi 17,3% diikuti Jawa Timur sebesar 16,6%, Jawa Tengah 15,5%, Sulawesi Selatan 6,3%, Sumatera Utara 5,7%, dan Sumatera Barat 3,4%. Pemerintah secara intensif terus berupaya mendorong peningkatan kapasitas produksi padi melalui kebijakan : (i) ekstensifikasi dengan pembukaan lahan baru, (ii) intensifikasi yang meliputi penggunaan teknologi varietas unggul dan sistem produksi yang efisien, dan (iii) rehabilitasi atas jaringan irigasi dan lahan yang rusak. Berdasarkan estimasi secara agregat, produksi padi/beras nasional tersebut mampu mencukupi kebutuhan konsumsi beras dalam negeri  yang cenderung stabil (Tabel 3.2). Kebutuhan beras tidak bertambah secara signifikan walaupun jumlah penduduk terus meningkat karena konsumsi beras per kapita turun. Penurunan konsumsi beras per kapita tersebut utamanya didorong oleh perubahan selera masyarakat seiring dengan peningkatan pendapatan/kesejahteraan dan himbauan  pemerintah agar masyarakat melakukan diversifikasi pangan untuk mengurangi ketergantungan terhadap beras. 
8. Bobot merupakan rata-rata bobot bulanan yang diperoleh dari proporsi nilai konsumsi komoditi terhadap total nilai konsumsi pada bulan berjalan. Sementara sumbangan merupakan akumulasi sumbangan bulanan selama satu tahun, dimana sumbangan bulanan = bobot x perubahan harga (inflasi) dari komoditi tersebut.

Walaupun secara statistik produksi beras mencukupi, permasalahan muncul ketika terjadi  gap antara produksi dan konsumsi. Produksi beras berfluktuasi mengikuti pola tanam, sementara konsumsi beras stabil sepanjang tahun. Surplus beras meningkat pada masa panen (bulan Februari-April), sementara pada musim kemarau dan musim tanam (Oktober-Januari) mengalami defisit (Grafik  3.3). Harga beras berpotensi turun ketika produksi melimpah (musim panen) yang merugikan petani, dan sebaliknya harga beras akan naik pada saat defisit yang merugikan konsumen sehingga harga beras akan bergejolak sepanjang tahun.


-Untuk mengatasi permasalahan di atas, pemerintah menugaskan Bulog yang telah berubah badan hukum menjadi perusahaan umum (perum).
-Untuk : (i) melakukan pengamanan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk melindungi petani, (ii) mendistribusikan beras bersubsidi untuk masyarakat miskin (raskin), (iii) melakukan pemupukan stok beras nasional  (buffer stock) yang dilakukan melalui pembelian beras produksi dalam negeri maupun melalui keran impor, dan (iv) melakukan pengendalian gejolak harga beras yang dilakukan melalui operasi stabilisasi harga beras (OSHB). 
9. Produksi beras = (produksi padi x convertion rate 63,2%) – (10% untuk bibit, susut dan rusak + 8% untuk koreksi lahan). Sementara konsumsi beras = jumlah penduduk x konsumsi beras per kapita .
10. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 7 Tahun 2003 yang kemudian direvisi menjadi Peraturan Pemerintah RI No. 61 Tahun 2003.
Dalam pelaksanaannya, pengadaan stok  beras oleh Bulog secara empiris didominasi oleh pengadaan dalam negeri dengan porsi sebesar 79%, sisanya sebesar 21% dipenuhi dari impor. Impor beras diijinkan dan dilakukan untuk menutup kekurangan stok beras yang tidak dapat dipenuhi dari dalam negeri sehingga volume berfluktuasi. Volume impor dalam jumlah yang cukup besar hanya terjadi pada tahun 2002, 2003 dan 2007 (Grafik 3.4). Ditinjau dari pola pengadaanya, pola impor cenderung terdistribusi secara merata sepanjang tahun. Sementara pola pengadaan beras dalam negeri dilakukan seiring dengan musim panen yang dimulai pada bulan Maret dengan puncaknya pada bulan April dan Mei (Grafik 3.5). 
Kebijakan pengadaan stok dan pola pembelian gabah/beras dalam negeri yang disesuaikan dengan musim panen tersebut berhasil menjaga harga gabah di atas harga pembelian yang ditetapkan pemerintah. Secara rata-rata, harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani berada di atas harga pembelian pemerintah (HPP), bahkan mengalami peningkatan yang signifikan sejak tahun 2005 (Grafik 3.6). Hal ini patut disambut gembira karena menguntungkan petani dan diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani. Namun di sisi lain, peningkatan harga gabah ditingkat petani tersebut akan meningkatkan harga beras di tingkat konsumen.


Harga eceran beras memang bergerak selaras dengan harga gabah ditingkat petani, harga eceran beras langsung meningkat ketika harga gabah di tingkat petani meningkat (Grafik 3.7). Secara rata-rata, porsi harga GKP dalam pembentukan harga eceran beras sebesar 42,5%. Porsi tersebut cenderung meningkat sehingga pada tahun 2007 mencapai 46,9% (Grafik 3.8). Dengan mengambil kasus pada tahun 2007, maka sebesar 53,1% dari harga eceran beras yang mencerminkan disparitas harga utamanya disumbang oleh biaya penyusutan gabah menjadi gabah kering giling (GKG), biaya randemen dari gabah menjadi beras, biaya distribusi, dan margin keuntungan dari masing-masing rantai distribusi.   


Biaya penyusutan dan randemen yang berupa prosentase cenderung bersifat tetap untuk jangka pendek, sementara biaya distribusi dan marjin  keuntungan lebih bersifat variabel yang mudah berubah. Selain dipengaruhi oleh panjang rantai distribusi dan  penentuan marjin keuntungan, biaya penyampaian barang (transportasi) juga sangat berpengaruh terhadap pembentukan dan fluktuasi harga eceran di level konsumen. Biaya transportasi menjadi sangat signifikan jika jarak antara produsen dan konsumen sangat jauh, sehingga peningkatan biaya transportasi yang dipicu oleh peningkatan harga BBM berpengaruh terhadap harga eceran beras. Hubungan antara pergerakan harga BBM dan harga eceran beras ditampilkan pada Grafik 3.9.  


11. Mengemukakan bahwa harga beras domestik dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu harga dasar gabah, harga beras di pasar internasional dan jumlah stok beras Bulog. Hubungan yang erat antara harga beras dan harga dasar gabah sejalan dengan fakta pada Grafik 3.7. Sementara hubungan harga eceran domestik dengan harga beras internasional kurang kuat walaupun arahnya cukup  sejalan (Grafik 3.10).
12. Persamaan yang digunakan adalah persamaan elastisitas  (log function) dengan hasil estimasi sebagai berikut : HBD = 1,821 + 0,810 HDG – 0,092 Stok Bulog + 0,227 Harga Internasional (3,36) (11,289) (-3,877) (4,903) dimana, HBD : Harga Beras Domestik dan HDG : Harga Dasar Gabah, beras di pasar internasional selalu jauh di bawah harga domestik, sehingga kebijakan impor beras cukup menguntungkan. Namun sejak kuartal keempat tahun 2007, harga beras di
pasar internasional mengalami lonjakan tajam sehingga lebih tinggi dari harga domestik. Untuk itu, kebijakan impor menjadi merugikan dan kondisi inilah yang mendorong beberapa pihak untuk melakukan ekspor beras. Sementara stok beras Bulog menjadi faktor penting karena dapat dijadikan sebagai ajang spekulasi para pedagang. Penurunan stok Bulog dapat mengindikasikan kerawanan pasokan beras dan penurunan kemampuan Bulog untuk melakukan operasi stabilisasi harga beras (OSHB) sehingga dimanfaatkan para spekulan untuk menaikkan harga beras di pasaran.



Dalam kurun waktu tiga tahun (Januari 2005-Desember 2007), rata-rata harga eceran beras meningkat Rp.2.418 (85%) dari Rp.2.845 menjadi Rp.5.263. Untuk mengurangi tekanan kenaikan harga beras tersebut, Bulog melakukan operasi stabilisasi harga beras (OSHB) dengan menjual beras di bawah harga pasar (Grafik 3.11). Namun, OSHB yang dilakukan Bulog terlihat kurang efektif dalam menekan kenaikan harga eceran beras. Hal ini disebabkan oleh rendahnya kemampuan  Bulog dalam pelaksanaan OSHB karena kecilnya porsi penyaluran beras yang ditujukan untuk operasi pasar. Penyaluran stok beras Bulog memang dilakukan untuk dua tujuan, yaitu (i) penyaluran beras untuk rakyat miskin (raskin), dan (ii) penyaluran beras untuk stabilisasi harga  (operasi pasar). Sejak tahun 2002, raskin mendominasi penyaluran beras Bulog dengan porsi sebesar 86,6%. Sementara porsi penyaluran beras untuk operasi pasar (OSHB) hanya sebesar 13,4%  atau rata-rata sebesar 311 ribu ton pertahun (Grafik 3.12). Kondisi ini tentu mengurangi kemampuan dan efektifitas kebijakan OSHB. 

Senin, 14 November 2011

tugas sistem informasi akuntansi


1.Definisi E-Business
Begitu banyak definisi tentang e-business yang terdapat dalam literatur dan internet. Berikut ini adalah beberapa di antaranya :
a. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti
perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan
pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan
data yang telah terkomputerisasi. (Steven Alter. Information System : Foundation of E-Business. Prentice Hall. 2002).
b. E-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar organisasi maupun dari organisasi ke konsumen. (Sid L. Huff, dkk. 2000. Cases in Electronic Commerce. McGraw-Hill).
c. Penggunaan internet dan teknologi digital lainnya untuk komunikasi, koordinasi, dan
manajemen organisasi. (Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon. 2001. Esssentials of Management Information Systems : Organization and Technology in Networked Enterprise. Prentice Hall).
d. E-business adalah mengenai penggunaan teknologi internet untuk melakukan transformasi proses bisnis yang dilakukan. Bentuk e-business yang paling mudah terlihat adalah pembelian barang secara online baik retail maupun grosir. (Samantha Shurety.1999. E-business with Net.Commerce. Prentice Hall).
e. Definisi e-business menurut IBM adalah sebuah pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi untuk memberikan nilai bisnis yang berbeda dengan mengkombinasikan sistem dan proses yang menjalankan operasi bisnis utama dengan pemanfaatan teknologi internet. (Christoper Stoole. 2000. E-business – Just What is It? http://ebusiness.about.com/industry).
f. Menghubungkan sistem teknologi informasi tradisional dengan internet akan menjadi sebuah e-business. (Daniel Amor. 2000. The E-business Revolution. Prentice Hall). E-business adalah mengelola bisnis di internet yang terkait dengan pembelian, penjualan, pelayanan terhadap konsumen, dan kolaborasi antar rekan bisnis. Istilah e-business pertama kali digunakan salah satunya oleh IBM pada tahun 1997.
g. Perusahaan di internet, Penggunaan internet untuk pengelolaan bisnis misalnya untuk menghubungkan dengan konsumen, supplier, pekerja, dan rekan bisnis. Perusahaan yang menggunakan teknologi internet. (MSN Encarta).
h. Definisi e-business secara sederhana adalah penggunaan internet untuk berhubungan dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier. Penggunaan internet menyebabkan proses bisnis menjadi lebih efisien. Dalam penggunaan e-business, perusahaan perlu untuk membuka data pada sistem informasi mereka agar perusahaan dapat berbagi informasi dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier dan dapat bertransaksi secara elektronik dengan mereka memanfaatkan internet. Beda e-business dengan e-commerce adalah ecommerce hanya berupa transaksi secara elektronik di internet sedangkan e-business termasuk juga pertukaran informasi secara online misalnya sebuah perusahaan manufaktur membagi informasi persediaan bahan baku ke supplier, sebuah lembaga keuangan membagi informasi tentang perbankan, credit card, dan lain-lain dengan konsumen mereka, dan sebagainya. (Executive Guides : Business To Customer www.netessence.com.cy).
i. E-business adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bisnis yang dijalankan pada internet, atau penggunaaan teknologi internet untuk meningkatkan produktivitas dan keuntungan dari suatu bisnis. Berdasarkan beberapa definisi e-business yang dikemukakan di atas, kita dapat menggabungkannya ke dalam suatu definisi e-business yang utuh dengan melihat kesamaan dari setiap definisi tersebut dan menggabungkannya. Kesamaan tersebut dapat kita lihat dari beberapa sudut pandang, yaitu pelaku e-business, alat atau media atau sumber daya yang digunakan, objek atau kegiatan yang menjadi sasaran, tujuannya, dan keuntungan yang diberikan. Hasilnya adalah sebagai berikut :
Pelaku E-Business :
Organisasi, konsumen, perusahaan, supllier, pekerja, rekan bisnis
Alat/Media/Sumber Daya yang Digunakan :
Teknologi informasi dan komunikasi
Komputer, data yang telah terkomputerisasi
internet
Kegiatan Sasaran :
Kegiatan bisnis
Proses bisnis utama
Pembelian, penjualan, pelayanan, transaksi
Operasi bisnis utama
Tujuan :
Koordinasi, Komunikasi, dan Pengelolaan organisasi
Transformasi proses bisnis
Sharing informasi
Keuntungan :
- Pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi
- Memberikan nilai bisnis yang berbeda
- Efisien
- Peningkatan produktivitas dan keuntungan
Dengan demikian, maka akan dengan mudah mendefinisikan e-business dalam satu arti utuh,
yaitu :
E-business adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh organisasi, individu, atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan dan mengelola proses bisnis utama sehingga dapat memberikan keuntungan yang dapat berupa berupa keamanan, fleksibilitas, integrasi, optimasi, efisiensi, atau peningkatan produktivitas dan profit.
Contoh : Harian Kompas yang juga memiliki e-business Kompas Online. Kompas menjalankan proses bisnis utamanya berupa penyediaan berita dan distribusinya, tidak lagi hanya melalui media cetak saja tetapi juga melalui internet. Keuntungan yang dapat diberikan Kompas online dapat diakses oleh seluruh penduduk di Indonesia (bahkan dunia), up to date, memangkas biaya kertas, dapat diakses 24 jam, dan lain-lain.

2. Hubungan E-Business dengan E-Government, E-Commerce, E-Learning
Untuk mengetahui hubungan antara e-business dengan e-goverment, e-commerce, e-learning
dan “e”-“e” lainnya dapat diperoleh dengan cara memfilter istilah-istilah tersebut menggunakan definisi e-business yang telah ditetapkan sebelumnya. Arti istilah-istilah tersebut perlu diketahui.
Terlebih dahulu, kemudian melihat kesesuaian antara definisinya dengan definisi e-business.
Dari hal itu kita dapat lihat hubungan di antara keduanya, yaitu :
1. E-Government
E-Government (EG) mengacu kepada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk bertukar informasi dan pelayanan kepada penduduk, perusahaan-perusahaan, dan pemerintahan lainnya. Bentuk e-government ada 4 macam, yaitu government-to-customer, government-to-business, government-to-employees, dan government-to-government.
E-Government dilakukan oleh pemerintah dan menggunakan teknologi informasi. Teknologi
informasi tersebut digunakan untuk mendukung proses bisnisnya yang dapat berupa pertukaran informasi dan pelayanan kepada penduduk, perusahaan, dan pemerintah lainya.
E-government dapat memberikan keuntungan berupa kemudahan dalam pembuatan KTP, pembayaraan pajak, penyediaan data demografi, dan sebagainya. E-Government adalah adalah e-business yang dilakukan oleh pemerintah untuk menjalankan proses bisnisnya, yaitu
pemerintahan dan layanan masyarakat.
2. E-Commerce
E-Commerce (EC) adalah pembelian dan penjualan barang atau jasa melalui sistem elektronik seperti internet dan jaringan komputer lainnya.
E-Commerce adalah bagian dari e-business karena adanya penggunaan teknologi informasi
berupa internet dan jaringan komputer lainnya untuk menjalankan proses bisnis utama berupa pembelian dan penjualan.
3. E-Learning
E-Learning adalah istilah payung yang menggambarkan pembelajaran yang dilakukan menggunakan komputer, biasanya terkoneksi dengan jaringan, dan memberikan kita kesempatan untuk belajar hampir setiap waktu, dimana pun.
E-Learning dapat menjadi bagian dari e-business jika pembelajaran menjadi salah satu proses bisnis utama dari organisasi. Misalnya, perusahaan yang menyediakan e-learning bagi pembelajaran karyawan pada intranetnya. Contoh yang lain, Cisco Systems yang membuka kelas online. Cisco dalam satu tahun dapat menghasilkan 16 Dollar untuk setiap 1 Dollar yang dihabiskan pada program e-learning. (Tom Kelly, Nader Nanjiani, The Business Case for E-Learning, Cisco Press, 2004).

3. Tukang Bakso, Pedagang Elektronik di ABC, dan Amazon.com termasuk E-Business atau bukan?
1. Tukang Bakso
Tukang bakso yang menggunakan kalkulator untuk menghitung laba rugi tidak termasuk e-business karena kalkulator hanyalah alat elektronik yang digunakan untuk kalkulasi dan tidak termasuk dalam teknologi informasi. Tukang bakso dapat masuk ke kategori e-business jika tukang bakso menggunakan teknologi informasi untuk mendukung proses bisnisnya.
Misalnya penggunaan Supply Chain Management (SCM) untuk mengelola rantai pasok
usahanya.



2. Pedagang Elektronik di ABC
Jika pedagang elektronik di ABC tidak menggunakan teknologi informasi yang mendukung
proses bisnis utama, maka pedagang elektronik di ABC tidaklah termasuk dalam e-business.
Jika pedagang elektronik di ABC mengunakan eBay.com atau Amazon.com sebagai tempat penjualan alat-alat elektronik maka bisa dikatakan ia telah melakukan e-business karena telah menggunakan web/internet untuk penjualan.
3. Amazon.com
Amazon.com termasuk ke dalam e-business, khususnya e-commerce, karena menjual
barang-barang menggunakan web/internet kepada pelanggan.


Sumber : www.google.com / ( IS6272 E-BISNIS )

Rabu, 02 November 2011

tugas SIA 9 november 2011


1. Di bioskop, ada seorang pegawai yang biasanya bertanggungjawab untuk memberikan karcis dan menerima uang, sementara pegawai lainnya mengumpulkan karcis saat penonton memasuki bioskop. Apa alasan kegiatan ini ?
Jawab :
Alasan dari kegiatan di bioskop itu adalah untuk mencegah seorang pegawai memiliki pengendalian penuh atas seluruh aspek transaksi bisnis pada bioskop tersebut, sehingga proses transaksi menjadi lebih efektif dan dapat meminimalisirkan terjadinya tindak kejahatan, serta pemisahan tugas yang efektif akan mempersulit seorang pegawai untuk dapat mencuri uang tunai atau aset-aset lainnya.
2. Banyak restoran yang menggunakan nota pesanan pelanggan yang telah diberi nomor terlebih dahulu. Setiap pelayan diberikan nota ini untuk menulis pesanan pelanggan. Pelayan diberitahukan untuk tidak membuang satupun nota pelanggan tersebut. Apabila terjadi kesalahan, mereka harus membatalkan nota tersebut dan menulis yang baru. Setiap hari, seluruh nota yang dibatalkan akan dikembalikan ke manajer. Bagaimanakah cara kebijakan ini dapat membantu restoran untuk mengendalikan penerimaan kasnya ?
Jawab :
Cara kebijakan yang dapat membantu restoran tersebut untuk mengendalikan penerimaan kasnya adalah dengan membuat laporan manajerial yang terdiri dari laporan anggaran (budget) dan laporan kinerja (performance reports) yang tujuannya adalah untuk memastikan bahwa aktifitas bisnis(restoran) dilakukan dengan efisien dan sesuai dengan tujuan manajemen restoran tersebut, serta menyediakan sebuah dokumentasi yang memadai atas seluruh aktifitas restoran, agar dari dokumentasi itu memungkinkan para manajer untuk menyetujui bahwa tanggung jawab yang diberikan telah dilakukan dengan benar.
3. Sebutkan siklus-siklus transaksi bisnis yang terjadi pada umumnya pada suatu organisasi. Dan tuliskan kegiatan bisnis yang umum dan dokumen sumber yang dihasilkan pada masing-masing siklus transaksi tersebut !


Jawab :
Siklus-siklus transaksi bisnis terdiri dari, yaitu :
  1. Siklus Pendapatan :  Mencakup kegiatan penjualan dan penerimaan dalam bentuk uang tunai.
  2. Siklus Pengeluaran : Mencakup kegiatan pembelian dan pembayaran dalam bentuk uang tunai.
  3. Siklus Penggajian Sumber Daya Manusia : Mencakup kegiatan mengontrak dan menggaji pegawai.
  4. Siklus Produksi : Mencakup kegiatan mengubah bahan mentah dan buruh menjadi produk jadi.
  5. Siklus Keuangan : Mencakup kegiatan untuk mendapatkan dana dari investor dan kreditor dan membayar mereka kembali.
Kegiatan bisnis yang umum pada siklus-siklus transaksi bisnis adalah :
  1. Pada siklus pendapatan, kegiatan bisnis umumnya adalah sebagai berikut :
            Empat aktivitas dasar bisnis yang dilakukan dalam siklus pendapatan :
            -Penerimaan pesanan dari para pelanggan :
 a.Mengambil pesanan pelanggan
 b.Persetujuan kredit
 c.Memeriksa ketersediaan persediaan
d.Menjawab permintaan pelanggan
            -Pengiriman barang :
 a.Ambil dan pak pesanan
 b.Kirim pesanan
            -Penagihan dan piutang usaha :
 a.Penagihan
 b.Pemeliharaan data piutang usaha
 c.Pengecualian : Penyesuaian rekening dan penghapusan
            -Penagihan kas
  1. Pada siklus pengeluaran, kegiatan bisnis umumnya adalah sebagai berikut :
Tiga aktivitas bisnis dalam siklus pengeluaran :
1. Memesan barang, perlengkapan, dan layanan
    a. permintaan pembelian
    b. membuat pesanan pembelian
    c. meningkatkan efisiensi dan efektivitas
2. menerima dan menyimpan barang, perlengkapan dan layanan
    a. meningkatkan efisiensi dan efektivitas
3. Membayar barang, perlengkapan dan layanan
    a. Menyetujui faktur penjualan dari vendor untuk dibayar
  1. Pada siklus penggajian sumber daya manusia, kegiatan bisnis umumnya adalah sebagai berikut :
      Aktivitas pertama dalam siklus manajemen sumber daya manusia / penggajian melibatkan pembaruan file induk penggajian untuk mencerminkan berbagai jenis perubahan penggajian seperti : mempekerjakan orang baru, pemberhentian, perubahan tingkat gaji, atau perubahan dalam pengurangan diskresi. Merupakan hal yang penting untuk diperhatikan bahwa semua perubahan penggajian dimaksudkan tepat pada waktunya dan secara tepat ditampilkan dalam periode pembayaran berikutnya. Aktivitas kedua dalam siklus manajemen sumber daya manusia / penggajian adalah memperbarui informasi mengenai tarif dan pemotongan pajak lainnya. Perubahan tersebut terjadi ketika bagian penggajian menerima pembaruan mengenai perubahan dalam tarif pajak dan pemotongan gaji lainnya dari berbagai unit pemerintah dan perusahaan asuransi.
  1. Pada siklus produksi, kegiatan bisnis umumnya adalah sebagai berikut :
Perancangan Produk (Aktivitas 1)
• Langkah pertama dalam siklus produksi adalah Perancangan produk.
• Tujuan aktivitas ini adalah untuk merancang sebuah produk yang memenugi permintaan dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan meminimalkan biaya produksi.
Perencanaan dan Penjadwalan (aktivitas 2)
• Langkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan penjadwalan.
• Tujuan dari langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.
Operasi Produksi (Aktivitas 3)
• Computer-Integrated Manufacturing (CIM) adalah penggunaan berbagai bentuk TI dalam proses produksi, seperti robot dan mesin yang dikendalikan oleh kompute, untuk mengurangi biaya produksi.
• Setiap perusahaan membutuhkan data mengenai 4 segi berikut ini dari operasi produksinya :
1. Bahan baku yang digunakan
2. Jam tenaga kerja yang digunakan
3. Operasi mesin yang dilakukan
4. Serta biaya overhead produksi lainnya yang terjadi
Akuntansi Biaya (Aktivitas 4)
• Langkah terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya.
• Apakah tiga tujuan dasar dari sistem akuntansi biaya itu ?
1. Untuk memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja dari operasi produksi
2. Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam menetapkan harga serta keputusan bauran produk.
3. Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung persediaan serta nilai harga pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan perusahaan.


  1. Pada siklus keuangan, kegiatan bisnis umumnya adalah sebagai berikut :
-Jurnal Pemasukan.
-Jurnal Buku Besar.
-Neraca.
-Laporan L/R dan lain-lain.
-Dokumen sumber yang dihasilkan pada siklus pendapatan yaitu :
  1. Sales order
  2. Delivery ticket
  3. Remittance advice
  4. Deposit slip
  5. Credit memo
-Dokumen sumber yang dihasilkan pada siklus pengeluaran yaitu :
  1. Purchase requisition
  2. Purchase order            
  3. Receiving report
  4. Check 
-Dokumen sumber yang dihasilkan pada siklus penggajian sumber daya manusia yaitu :
  1. W4 forms
  2. Time cards
  3.  Job time tickets


-Dokumen sumber yang dihasilkan pada siklus produksi yaitu :
  1. Production Order
  2. Material requirement report
  3. Material issue slip
  4. Time ticket
  5. Move ticket
  6. Daily production activity report
-Dokumen sumber yang dihasilkan pada siklus keuangan yaitu :
  • Sistem pemilikan
  • Sistem catatan jurnal
  • Sistem pelaporan keuangan